Hi Everyone...

A few weeks ago I have received a 'try & review' Neutrogena Hydro Boost Water Gel that makes me in love. For anyone that has been dedicated to thick moisturizer for over their life, just try this one, cause I think that would change your beauty routine forever hahaha. By the way, Neutrogena is a brand of the Johnson & Johnson Family of Consumer Companies, and began manufacturing and distributing by the 1940's.

If you wanna buy this one, you can find it at their Official Shopee;

IDR229.000,- [Shop Here]

It comes with a box and beautiful 1.7 oz blue jar. There's already an inner lid, so the product isn't messy. On the back of the box are the list of ingredients and other essential information about the product. But, it does not come with a spatula. If you wanna take the product, use your clean hand or bring your own spatula. However, I still like the concept (packaging), it looks simple but luxurious.

 

The formula contains hyaluronic acid that can make skin more hydrating, and also includes glycerin and dimethicone. Here's the full ingredients;

water, dimethicone, glycerin, dimethicone/vinyl dimethicone crosspolymer, phenoxyethanol, cetearyl olivate, polyacrylamide, sorbitan olivate, c13-14 isoparaffin, dimethicone crosspolymer, trehalose, dimethiconol, chlorphenesin, yeast extract, carbomer, sodium hyaluronate, ethylhexylglycerin, fragrance, laureth-7, c12-14 pareth-12, sodium hydroxide, CI 42090. (moisturizer, antibacterial, perfuming)

This product's claimed with rich gel relieves intense dryness to help restore skin's natural barrier against moisture loss. Also, it’s oil-free, non-comedogenic, and can be worn alone or under makeup.

 

As it is stated in the product's name, the texture is gel, very runny and light, it spread and apply easily, only need a second to absorbing into your skin. I also love the fancy smells. Very refreshing and subtle, so nice!

Initially, I used it twice a day (AM and PM for a week), but, now, I only use for my morning routine. I'd slather it moist my skin before using sunscreen.

Surprisingly, I like this product since I started using it. Lemme tell you, First, I can use this product for day and night because the texture really fast to absorb into my skin (also it feels pretty weightless). Second, I noticed that my skin gets the perfectly healthy, glowing, hydration and moisture, as well. It doesn't sticky nor greasy so you can layer this product as much as you wish. I think that is understandable, because the texture is a gel, right? hahaha.  Third, the smells really good and refreshing, I really like it...a lot. Forth, this is important, I’ve experienced no irritation or breakouts from it.

 

Sadly, this is not travel friendly for me. When I visited Klayar beach, this product on my container, so I think it would be efficient, because I don't need to took many items. But, the product kinda “messy”, I think it's because the texture really runny. Luckily, there inner lid safe the product, so it doesn't really come out (I hope you understand-_-).

Overall, this is a really lightweight moisturizer that you can use whenever you want and the formula is made up of so many goodies for hydrated and healthy skin. This product also great for all skin types (especially combination-oily) as it doesn’t make the skin greasy and you can layer the product as much as you want. So, I’d love to recommend you to put this product on your routine!

 

Pros:

- The packaging is fancy

- The texture very light that absorb easily and it smells so good

- Making my skin moist, healthy and glowing

 

Cons:

- Not travel friendly

 

 

🌟 4.5/5

 

 

Halo Semua...

Seneng banget akhir Desember lalu aku dapat kesempatan untuk mengulas beberapa produk dari Clinelle. Kalau kalian belum tahu, brand tersebut pertama kali muncul pada 2004 lalu, dan sejak saat itu mereka memperluas pendistribusian di industri farmasi Malaysia, Thailand, Singapura, Australia, Hong Kong dan barulah di 2017 masuk Indonesia. Selain itu, semua produk Clinelle ini sudah diuji oleh para ahli/dermatologically tested untuk meminimalisir penggunaan bahan-bahan berbahaya. Oiya, produk-produk yang aku coba diantaranya; Deep Cleansing Water, Deep Cleansing Gel dan Moisture Glow. Nah, aku bakal bahas satu satu disini untuk setiap produk yang udah aku coba, so, beaware for long 'story' hahaha.

Ini tuh salah satu produk yang enak banget dibawa travelling kalau aja ada versi mininya. Meski ukuran botolnya yang tergolong besar serta berbahan plastik, tapi terasa sangat sturdy dan premium. Desainnya pun simple tapi cukup informatif. Overall sih kemasannya aku suka, tapi memang menurutku kurang cocok saja kalau mau dibawa bepergian.

Ada beberapa kandungan utama yang menarik diproduk ini, seperti ekstrak teh hijau, pomegranate enzyme dan hyaluronic acid. Buat lengkapnya aku tulis dibawah ini;

Aqua (water), butylene glycol, sodium lauroyl sarcosinate, glycerin, polysorbate 20, phenoxyethanol, bisabolol (l-alpha), ethylhexylglycerin, o-cymen-5-ol, citric acid, tetrasodium edta, ormenis multicaulis oil, lactobacillus/punica granatum fruit ferment extract, sodium hyaluronate (l), centella asiatica (gotu kola) extract, camellia oleifera (green tea) leaf extract, citrus limon (lemon) peel oil, citrus aurantium dulcis (orange) peel oil, citrus grandis (grapefruit) peel oil. (anti oksidan, melembapkan, exfoliant)

Dalam satu produk ini diklaim bisa sebagai make up remover, mengangkat sel kulit mati (gentle exfoliator), mencerahkan, mengurangi minyak dan menjaga kelembapan kulit wajah.

Teksturnya sendiri air bening, tapi sayangnya aku kurang suka dengan aromanya, seperti buah yang apek/lembap jadi sedikit menganggu untuk aku pribadi. Coba saja lebih subtle mungkin akan lebih nyaman.

Aku bisa bilang kualitas kemasan produk-produk Clinelle ini bahannya premium semua deh, karena terasa kuat dan tebal. Selain itu cup tube untuk produk facial wash nya ini juga terasa kuat, jadi aman banget kalau mau dibawa bepergian. Meski kelihatannya besar, tapi nyatanya gak begitu banyak memakan tempat kok kalau dibawa bepergian.

Ada beberapa bahan utama yang terkandung diproduk ini, seperti; ekstrak centella asiatica yang mengandung madecassoside, jadi cocok banget buat meningkatkan produksi kolagen. Selain itu ada juga ekstrak gingseng dan ekstrak teh hijau. Spesifiknya aku tulis dibawah ini;

aqua (water), decyl glucoside, acrylates copolymer, cocamidopropyl betaine, ppg-26-buteth-26, peg-40 hydrogenated castor oil, phenoxyethanol, peg-90 glyceryl isostearate, coco-glucoside, glyceryl oleate, chlorphenesin, sodium hydroxide, citric acid, laureth-2, bisabolol, citrus limon (lemon ) peel oil, lavandula hybrida oil, o-cymen-5-oil, tocopheryl acetate, propylene glycol, menthyl lactate, arnica montana flower extract, helianthus annuus (sunflower ) seed oil, aloe barbadensis leaf juice, tocopherol, hydrogenated palm glycerides citrate, lecithin, panax ginseng root extract, hedera helix (ivy) extract, ascorbyl palmitate, asiaticoside, asiatic acid, madecassic acid, camellia sinensis leaf extract, potassium sorbate, sodium benzoate. (antioksidan, melembapkan, antibakteri)

Produk ini diklaim bisa membantu memperbaiki tekstur kulit, meningkatkan sirkulasi sehingga kulit menjadi lebih kencang dan bercahaya, serta mengurangi aktifitas bakteri pada kulit wajah.

Salah satu yang aku suka dari produk ini adalah teksturnya yang seperti gel sesuai dengan namanya, sangat lembut, busanya tergolong sedikit dan tidak begitu susah untuk dibilas. Tapi aku kurang begitu suka dengan aromanya, karena menurutku cukup kencang dan seperti bau herbal yang lembap/apek. Aku kira seiring berjalannya waktu akan terbiasa, tapi nyatanya aku masih merasa terganggu setiap pakai produk ini.

Sejauh ini (postingan dibuat), cleanser ini aman dikulitku. Karena produk ini nggak begitu banyak menghasilkan busa, setelah dibilas wajahku nggak kerasa kering atau bahkan sampai ketarik sama sekali. Selain itu aku nggak merasa kulitku licin selepas menggunakannya, ditambah daya bersihnya menurutku cukup untuk penggunaan sehari-hari. Aku pribadi lebih nyaman pakai produk ini untuk pagi hari. Dan bagusnya lagi, saat ada jerawat face wash ini nggak memperparahnya meski nggak begitu membantu mempercepat penyembuhannya juga sih. Overall, aku rekomen produk ini kalau kalian cari facial wash yang gampang dibilas, teksturnya lembut dan kandungan didalamnya nggak “macem-macem”.

Kalau kita lihat didaftar komposisi produk diatas, wajar aja kalau pelembap ini diklaim bisa membantu mengembalikan, mempertahankan  hidrasi, menenangkan, melembapkan, hingga melembutkan kulit.

Ini adalah salah satu yang aku suka diproduk ini, teksturnya. Karena kelihatannya itu krim yang sedikit thick , tapi ternyata saat dipakai benar-benar ringan. Jadi produk ini cukup fleksibel, dimana bisa banget dipakai pagi ataupun malam sebelum tidur. Selain itu, produk ini juga nggak akan greasy kalau kita timpa beberapa layer. Tapi sayangnya aku kurang suka sama aroma pelembap ini, soalnya menurutku terlalu kuat dan cukup mengganggu. Baunya itu sebenarnya seperti herbal, cuma cenderung lembap/apek.

Halo Semua...

Selamat tahun baru 2021 teman-teman! Aku berdoa agar kalian selalu diberi kebahagiaan, ya! Terima kasih sekali sudah selalu berkunjung untuk membaca cerita maupun ulasanku atas beberapa hal. Aku harap semua postinganku di blog thevallenpost ini bermanfaat dan juga bisa jadi inspirasi~

Nah, dipostingan kali ini bukan tentang skin-care atau make-up, tapi aku mau share pengalamanku berkunjung ke salah satu pantai di Jawa Timur yang bisa dibilang wajib dikunjungi kalau sedang berada di Kota 1001 Gua ini. Yup, meski terkenal dengan wisata gua nya, pantai-pantai di Pacitan juga gak kalah indah loh. Pantai yang aku kunjungi adalah pantai Klayar, salah satu destinasi wisata yang naik daun karena pernah disambangi mantan presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

Oiya, bila mengunjungi pantai di Pacitan kalian harus tetap berhati-hati, karena mayoritas mengarah ke laut selatan, dimana memiliki ombak yang cukup tinggi dan rawan tsunami. Anyway, karena pada masa pandemi ini dan adanya peraturan pemerintah provinsi setempat yang menerapkan protokol kesehatan ketat, sebetulnya aku sedikit ragu untuk berangkat ke sana. Ditambah lagi selama natal dan tahun baru, setiap wisatawan/pengunjung diminta untuk sedia hasil swab antigen/PCR. Selain itu, tidak sedikit pula tempat wisata di Jawa Timur yang tutup untuk meminimalisir penyebaran virus yang sedang booming setahun belakangan ini.

Setelah melewati beberapa pertimbangan, akhirnya aku dan 4 temanku memutuskan berangkat menggunakan kendaraan pribadi dan membawa beberapa perbekalan kesehatan seperti vitamin/obat-obatan pribadi, hand sanitizer serta beberapa masker untuk dipakai dan sebagai cadangan.

Singkat cerita kami memulai perjalanan lebih kurang pukul 22.00 WIB dari Sidoarjo. Bermodal GMaps dan sinyal, kami berangkat dengan restu orang tua sembari berharap kali saja dapat uang jajan kan? hahaha. Anyway, sebuah tips kalau tidak begitu tahu medan selama perjalanan, kalian bisa mengarahkan maps digital ke pusat-pusat kota (alun-alun) agar dilewatkan jalan protokol. Karena kesalahan kami saat itu langsung "menembak" Sidoarjo-pantai Klayar, mengakibatkan sempat tersesat melewati jalanan gunung hingga subuh. Yang seharusnya perjalanan lebih kurang bisa ditempuh 5 jam - 6jam saat itu kami menempuh perjalanan sampai 9 jam.

Untuk menuju Pacitan bisa ditempuh melalui Tol, keluar Madiun lalu dilanjutkan ke Ponorogo, baru masuk Pacitan. Sebetulnya lewat Trenggalek pun juga bisa, tapi menurut informasi kalau lewat jalur selatan jalanannya memang sedikit ekstrim. Walau menurutku kalaupun memilih lewat Ponorogo tetap akan menemui jalanan ekstrim juga. Bedanya yang sedikit "butuh tenaga" hanya di perbatasan Pacitan. Karena memang jalannya cukup menanjak, sehingga usahakan kendaraan yang digunakan betul-betul mumpuni untuk melalui medan seperti itu. Tapi tidak perlu khawatir karena sepanjang jalan sudah beraspal dan bisa dilalui 2 kendaraan dengan aman. Selain itu, tanjakannya pun hanya satu yang menurutku cukup membuat driver dan penumpang bersatu suara memuji nama Tuhan masing-masing, selebihnya terbilang nyaman, ditambah kita akan disuguhi pemandangan yang elok sepanjang perjalanan selama di daerah Pacitan.

Seperti yang aku mention diatas, kami sempat tersesat sehingga membuat durasi perjalanan kami hingga 9 jam lamanya. Alhasil, prediksi sampai subuh ternyata lebih kurang pukul 7.00 WIB kami baru berada di depan loket masuk pantai. Oiya, di wilayah Klayar sendiri sebetulnya ada banyak tempat wisata lain seperti Goa Gong, pantai Banyu Tibo (seperti Banyu Anjlok di Malang Selatan, in my opinion), pantai Watukarung (Raja Ampat Jawa Timur) hingga Sungai Maron (lebih direkomendasikan dikunjungi saat kemarau karena air tidak keruh). Kita juga bisa bermalam di pantai Klayar, loh. Tidak perlu khawatir bila tidak ingin mendirikan camp, karena di dalam kawasan Klayar sudah banyak guest house/penginapan yang langsung menghadap ke bibir pantai, dan harganya pun bervariasi mulai 100k - 400k++.

Dikeadaan pandemi seperti ini tidak perlu kaget bila ada beberapa penjaga/pemilik penginapan yang meminta hasil swab nantinya. Walau begitu tidak semua penginapan akan memintanya kok, selain itu pemilik/penjaga penginapan setempat juga selalu membersihkan kamar dengan seksama sehingga kita sebagai pengunjung bisa beristirahat dengan nyaman. Yang penting bila kalian ingin menginap disuatu tempat selalu usahakan rutin/sering cuci tangan, pakai masker dan hindari kerumunan.

Karena perjalanan panjang, yang tadinya kami berencana untuk menginap di luar Pacitan, akhirnya kami memutuskan bermalam di penginapan sekitar. Tidak nge-camp? Eits, walau perawakan kami 20an, tapi tulang ini rasanya sudah 40an, sehingga harus direbahkan di tempat yang proper hehe. Tidak perlu khawatir untuk makan malam ataupun sarapan, karena banyak warung sekitar yang buka 24jam. Tapi khusus natal hingga tahun baru maksimal semua tempat makan dan pertokoan tutup pukul 8 malam.

Sayang sekali dengan harapan kami bermalam di sana untuk mendapat sunset dan sunrise harus sirna karena cuaca yang tidak mendukung. Yup, saat kami berada disana tidak sebentar langit berubah cukup sendu yang membuat sang surya enggan menampakkan pesonanya. Walau begitu kami tetap senang bisa bersantai dengan nyaman dan mendengar gemuruh merdunya deburan ombak malam.

 

Oiya, jangan lupa juga untuk naik ke Klayar Hill karena dari sana pemandangannya lebih indah. Sangat cocok untuk spot melihat matahari terbenam maupun terbit. Selain itu di lain sisi bukit juga akan terlihat pantai tersembunyi yang tidak kalah cantik dari Klayar. Tips nya bila mengunjungi suatu pantai, wajib untuk berjalan dari ujung ke ujung hahaha.

Pantai lain yang hanya bisa dilihat melalui Klayar Hill

Aku benar-benar tidak kecewa dan senang bisa mengunjungi pantai Klayar ini, yang mana akses jalan menuju pantai bersih dan sudah beraspal (reminds me sama jalanan ke pantai-pantai Banyuwangi), pasirnya lembut, pantainya tidak begitu kotor, penduduk sekitar ramah, harga makanan dan minuman sama rata (beda rasa saja haha :P). Sebetulnya aku punya beberapa list destinasi wisata alam Jawa Timur yang bisa dibilang wajib dikunjungi, dan sebagian besar sudah sempat aku kunjungi bersama orang-orang terkasih, salah satunya Klayar ini, makanya aku senang sekali bisa singgah di pantai itu hehehe.

Esok harinya kami meninggalkan pantai dan menyempatkan diri berkunjung ke salah satu kerabat temanku. Selepas itu barulah melanjutkan perjalanan Pacitan - Ponorogo - Madiun - Surabaya - Sidoarjo. Karena melewati Ponorogo, kami menyempatkan diri untuk mampir kesalah satu sate ayam setempat yang terkenal, Sate Ayam Ponorogo H. Tukri Sobikun. Tempat makan itu banyak dikunjungi VIP bahkan yang ada di pemerintahan sekalipun, sehingga tidak begitu susah untuk menuju ke sana. Oiya, tidak perlu begitu kaget karena jalan menuju lokasi memang memasuki jalan pemukiman dan berada di kawasan kuliner sate Ponorogo. Selepas makan, kami melanjutkan perjalanan dengan santai dan sampai di Sidoarjo sekitar pukul 20.00 - 21.00 WIB.

 

Aku sangat tidak merekomendasikan kalian untuk bepergian, even jarak 1 jam lamanya, bila kondisi kesehatan kalian kurang baik, karena jelas itu tidak aman untuk diri sendiri maupun orang sekitar. Selalu bawa vitamin untuk antibodi dan masker pelindung paling tidak lebih dari 3 buah. Bila memungkinkan gunakan kendaraan pribadi untuk meminimalisir berpapasan atau seruangan dengan orang asing. Terlepas dari itu pantai selatan memang tiada duanya menurutku haha. Untuk pantai Klayar ini aku benar-benar berharap suatu hari nanti bisa kalian kunjungi dengan orang-orang terkasih karena pesonanya yang luar biasa indahnya.

Kami berangkat 5 orang, jadi pengeluaran mayoritas akan dibagi jumlah tersebut;

- E-toll : IDR330.000,- Pergi-Pulang [@ IDR66k]

- Tiket Klayar Hill : IDR15.000,- [@ IDR3k]

- Penginapan 2 Kamar, 2 Hari 1 Malam : IDR500.000,- [@ IDR100k] - kami menginap di Kinasih homestay 0853 3032 2211

- Tiket dan parkir mobil pantai Klayar : IDR55.000,- (tiket masuk 10k/org | parkir 5k/mobil) [@ IDR11k] - bila menginap tiket jangan dibuang

Biaya makanan/minuman di pantai Klayar semua sama, lebih kurang IDR10k - IDR 20K

- 10 tusuk sate Ponorogo : IDR32.000,-

- 1 Porsi Lontong : IDR5.000,-

Hi There...
Sering sebel gak sih kalau pori-pori kelihatan besar atau bahkan blackhead di sana sini? Mungkin ada dari kalian yang belum tahu, pori-pori yang terlihat jelas/besar itu menandakan adanya sumbatan dari residu atau bahkan sebum pada kulit. Nah, pori-pori sendiri itu tidak bisa dihilangkan, tapi hanya bisa disamarkan. Pori-pori yang samar kemungkinan besar menandakan dalam keadaan bersih, atau gak ada sumbatan di dalamnya. Bila tidak rutin dibersihkan, bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya jerawat.

Aku rasa setiap kulit manusia pasti punya permasalahannya masing-masing. Mereka atau dia yang mengatakan "aku cuma pakai air, tapi muka ku mulus tuh", bisa jadi ketika ditelisik ternyata kulitnya banyak komedo/dehidrasi/kering/kusam atau permasalahan kulit lainnya. Kalau komedo sendiri sekilas memang nggak terlihat jelas, tapi biasanya bila dilihat dari dekat baru akan terlihat. Permasalahan kulit itu kebanyakan dialami oleh pemilik kulit yang cenderung berminyak. Hal itu bisa dipahami karena tipe kulit tersebut memiliki produksi sebum yang lebih banyak dibanding tipe kulit lainnya. Tapi bukan berarti selain kulit berminyak tidak ada kemungkinan memiliki komedo ya.

 

Nah, kali ini aku mau kasih rekomendasi ke kalian produk yang bisa mengontrol produksi sebum dan tentu aja bisa untuk membantu membersihkan pori-pori. Produk tersebut berbentuk wash off mask dari brand lokal Indonesia, Lacoco Amazonian Charcoal Glow Mask. Ini bukan kali pertama aku menggunakan masker berbahan dasar charcoal, tapi merupakan pertama kalinya aku pakai masker dari Lacoco. Super excited ketika mencoba produk pemenang Best Wash Off/Peel Off Mask Female Daily 2020 ini.

Karena ini adalah produk lokal Indonesia, gak perlu takut karena banyak seller lokal yang menjual produk-produk mereka, salah satunya My Skin But Better (MSBB). Aku pun dapat produk ini dari MSBB, karena dijamin original dan mereka juga sering mengadakan diskon/promo menarik untuk setiap produk yang ada di sana.

 

IDR225.000/50ml [Shop Here]

 

 

Sebelumnya aku sudah pernah pakai produk Lacoco, jadi saat menerima masker ini untuk pertama kalinya, aku nggak kaget sih dengan build quality dan desain kemasannya. Selain itu gak perlu bingung mencari info produk kesana kemari, karena dikemasan utama bahkan boxnya sendiri sudah tertulis dengan jelas hal-hal yang berkaitan tentang produk ini. Oiya, ukurannya juga compact banget jadi pas dibawa traveling. Buat kemasannya, aku suka banget!

Seperti yang tertera pada nama produk, masker ini terdapat charcoal sebagai salah satu bahan utamanya. Tapi pastinya gak cuma itu aja, ada juga lumpur dari pulau Jeju, teh hijau, apricot scrub hingga buah kaktus. Aku sertakan ingredients list dibawah ini;

 

water, kaolin, bentonite, quartz, butylene glycol, menthyl lactate, propylene glycol, prunus amreniaca (apricot) seed powder, carbon black, camellia sinensis leaf extract, phenoxyethanol, jeju lava seawater, laureth-21, deceth-7, peg-40 hydrogenated castor oil, tetrasodium edta, fragrance, ethylhexylglycerin, opuntia ficus-indica stem extract, ppg-26-buteth-26, 1,2-hexandiol, hyaluronic acid, sodium dehydroacetate. (anti oksidan, melembapkan, scrub)
 

 

Ini adalah produk yang diklaim dapat mengangkat sel kulit mati, menyerap minyak berlebih, mencegah timbulnya jerawat, menghaluskan tekstur kulit hingga membantu mengurangi komedo.

 

Baca Juga - Review: Cara Mengecilkan Pori-Pori Dengan Pore Hero Matcha Clay Face Mask #ShowYourPores

Untuk tekstur gak jauh berbeda dengan masker wash off pada umumnya, terlihat padat tapi mudah diratakan dan dibilas. Selain itu yang aku suka butiran scrub nya banyak tapi kecil-kecil, jadi gak buat sakit saat proses ekfoliasi dilakukan. Nah, buat aromanya sendiri mayoritas fresh minty, tapi ada sedikit seperti sentuhan green teanya. Pas banget dipakai kalau capek setelah aktivitas seharian, karena bau dari masker ini bisa jadi mood booster.

Karena masker ini ada butiran scrubnya, aku pakai 2 hari sekali setelah 1st cleanser pada awalnya. Tapi akhir-akhir ini, aku hanya pakai pada saat kulitku terasa kusam atau kulit mulai terasa kotor dan butuh discrub. Aku pakai paling tidak 10 menit karena masker ini cukup cepat keringnya, ditammbah lagi kondisi kulitku yang tergolong kombinasi jadi aku rasa tidak perlu menunggu sampai 15 menit lamanya. Oiya, aku sarankan untuk tidak memakainya didaerah sekitar mata karena menurut pengalaman efek dingin selama pemakaian akan sedikit mengganggu/kurang nyaman untuk mata.

Pertama kali pakai masker ini yang sangat mengganggu adalah efek dingin yang diberikan selama dan sesudah pemakaian. Selain itu aku juga merasakan efek tingling dan efek dinginnya seperti menusuk mata. Mungkin karena shock dengan rasa seperti itu, jadi aku kurang nyaman dibuatnya. Tapi selang beberapa kali pakai, aku mulai terbiasa dengan efek dingin seperti mint yang diberikan. Malah, saat ini aku jadi suka karena setelah dibilaspun wajah terasa dingin dan segar. Selain itu produk ini setelah dibilas nggak buat kulitku terasa kering tapi nggak buat lembap juga, sih. Bagiku itu adalah hasil yang bagus, ditambah lagi butiran scurbnya nyaman sekali dipakai untuk proses ekfoliasi. Tekstur kulitpun menjadi lebih lembut sesuai atas klaim masker ini. Oh, gak cuma itu, pori-pori pun tersamarkan, yang artinya bisa membersihkan pori-pori dengan baik. Tapi memang hasilnya baru aku rasakan setelah 2-3 kali pemakaian. Selain itu produk ini bukan tipe masker yang akan membuat kulit wajah kaku, jadi meski sudah kering masih dengan leluasa dipakai berbincang.

Sejauh ini, aku rasa masker ini benar-benar bisa dikatakan must have item karena performanya untuk mengembalikan kesegaran dan kebersihan kulit benar-benar nyata. Apalagi buat kalian yang sering melakukan aktivitas outdoor, produk ini bisa kalian masukkan pada aktivitas me time karena efek segar dan experience selama pemakaian bikin mood jadi bagus. Bahkan saat kulitku sedang ada jerawat, scrubing dengan produk ini nggak buat sakit sama sekali. Do not worry, teman-teman, masker ini pun bisa dipakai untuk siapa saja, khususnya pemilik kulit berminyak bahkan kulit berjerawat sekalipun.

 

Pros:

- Efek dinginnya bisa jadi moodbooster

- Kemasan menarik, kokoh dan travel friendly

- Aromanya menyegarkan dan tidak mengganggu

- Walau masker kering, tidak membuat wajah jadi kaku

- Butiran scrubnya kecil-kecil dan tidak menyakitkan saat dipakai ekfoliasi

Cons:

- Efek dinginnya terlalu kuat untuk beberapa orang sehingga membuat tidak nyaman